Gaya
hidup sehat, seperti makan sehat dan menjaga berat badan ideal merupakan
anjuran bagi siapa saja yang menginginkan tubuh yang sehat. Namun terkadang
upaya tersebut dilakukan terlalu ekstrem, yang sebenarnya akan memperburuk
kualitas hidup baik secara fisik maupun emosi. Nah,
untuk menghindari diet yang terlalu ekstrem, pakar diet Cynthia Sass memaparkan
lima ciri-cirinya.
1.
Terobsesi dengan skala
Menimbang
berat badan merupakan sesuatu yang penting dan butuh dilakukan untuk mengontrol
pengurangan berat badan saat diet. Namun seseorang juga perlu melihatnya dengan
sudut pandang yang sehat. Artinya, fluktuasi berat badan dari hari ke hari, bahkan
jam ke jam adalah hal yang normal. Maka tidak perlu stres ketika berat badan
yang tadinya sudah turun kembali meningkat meskipun tidak signifikan.
"Fluktuasi
ini terjadi karena saat menimbang tidak hanya massa otot dan lemak saja yang
terhitung, melainkan juga cairan, makanan dalam sistem pencernaan yang belum
dicerna dan diserap, kotoran yang belum dibuang, serta glikogen atau bentuk
penyimpanan karbohidrat dalam hati," terang Sass.
2.
Merahasiakan diet
Ketika
tengah mencoba untuk makan lebih sehat dan mengurangi berat badan, seseorang
mungkin tidak perlu memberi tahu itu pada setiap orang. Namun jika perasaan
takut karena dianggap terlalu ketat oleh orang lain sudah menghinggapi,
sebaiknya orang perlu waspada. Pasalnya bisa jadi kondisi tersebut adalah
tanda-tanda dari diet terlalu keras.
Padahal
menurut Sass, terlalu keras berdiet akan menimbulkan efek samping yang tidak
sehat seperti kelelahan, mood yang tidak baik, mudah tersinggung, gangguan
tidur, menurunnya sistem, imun, dan kelaparan yang terus menerus.
3.
Percaya diri dinilai dari berat badan dan kebiasaan makan saja
Saat
berat badan berhasil turun mungkin akan memberikan rasa percaya diri bagi
pelaku diet. Namun hal itu seharusnya tidak menjadi tolak ukur dari percaya
diri secara keseluruhan. Jika sudah merasa depresi, mencaci maki diri sendiri
ketika berat badan kembali meningkat karena pengaruh fluktuasi berat badan,
maka diet mungkin sudah tidak sehat.
4.
Energi otak hanya terpakai untuk pikir diet dan berat badan
Memanfaatkan
teknologi untuk mengontrol berat badan adalah hal yang baik. Namun pelaku diet
perlu membenahi diri jika terus menerus berpikir terus soal apa yang dimakan
dan khawatir berat badan akan bertambah dengan makan makanan tertentu, bahkan
sampai mengganggu aktivitas lain.
5.
Ada jarak dengan keluarga dan teman-teman
Saat
seseorang mengubah pola hidup menjadi lebih baik terkadang tidak diikuti dengan
perubahan yang sama pada lingkungan di sekitarnya. Namun bukan berarti hal
tersebut membuat jarak antara pelaku diet dengan keluarga dan teman-temannya.