Jumlah
penderita diabetes di seluruh dunia mencapai 371 juta jiwa. Di Indonesia
sendiri total jumlah penderita diabetes adalah 7,3 juta orang. Kendati banyak
orang yang terjangkiti diabetes, masih banyak juga mitos yang beredar dan
dipercaya masyarakat.
Pada
era di mana informasi dapat diperoleh dengan mudahnya seperti saat ini, masih
banyak orang yang dengan mudah disesatkan oleh mitos-mitos beredar. Miskonsepsi
terutama mengenai diet yang harus dilakukan oleh pasien diabetes.
Untuk
membantu Anda mengetahui fakta mengenai diabetes, detikHealth menyajikan 10 hal
mitos diabetes yang banyak dipercaya orang. Mitos-mitos ini pada umumnya
mengenai diet penderita diabetes, yang salah satunya mengatakan bahwa penderita
diabetes harus makan makanan bebas gula.
Tidak
hanya gula, para penderita diabetes pun harus mengurangi asupan karbohidrat.
Tetapi menghindari bukan berarti harus berhenti mengonsumsi karbohidrat sama
sekali, bukan? Sebagaimana orang lain, penderita diabetes juga harus memiliki
menu makan seimbang, dan karbohidrat adalah bagian dari menu seimbang itu.
Hal
penting yang harus dilakukan penderita diabetes adalah mengatur asupan makanan.
Sebaiknya Anda tahu berapa jumlah karbohidrat dalam setiap makanan yang diraup
sehingga Anda tidak akan kelebihan asupan. Dilansir
Boldsky, inilah 10 mitos mengenai diabetes
yang seharusnya tidak Anda percaya:
1.
Orang obesitas pasti menderita diabetes
Kebanyakan
orang percaya bahwa diabetes disebabkan oleh obesitas. Memang, pada penderita
obesitas, insulin menjadi tidak peka sehingga memicu diabetes. Namun pada
beberapa kasus, ada juga orang dengan berat badan berlebih yang tidak menderita
diabetes. Dan sebaliknya, ada orang yang langsing namun ternyata menderita
diabetes.
2. Penderita diabetes harus menghindari buah
Dalam beberapa mitos, dikatakan bahwa penderita diabetes harus menjauhi buah karena buah kaya akan karbohidrat. Hal tersebut tentu merupakan mitos. Meningkat atau menurunnya kadar gula ditentukan oleh indeks glikemik makanan. Buah memiliki indeks glikemik yang rendah dan oleh karena itu dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes. Sebaliknya, nasi putih atau makanan olahan tepung yang tidak terlihat manis justru memiliki indeks glikemik lebih tinggi. Selalu tanyakan pada dokter, buah apa dan berapa jumlah yang harus dikonsumsi agar tetap baik untuk tubuh.
3. Harus berolahraga lebih keras
Satu dari sepuluh mitos mengenai diabetes adalah bahwa penderitanya harus berolahraga lebih keras. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Saat olahraga yang dilakukan menjadi anaerobik, level gula darah justru meningkat. Oleh karena itu, pantaulah detak jantung ketika berolahraga.
4. Sebaiknya tidak berolahraga
Ada juga orang yang menganggap bahwa penderita diabetes sebaiknya tidak berolahraga agar tidak pingsan karena kadar gula terlalu rendah. Hal itu juga tidak benar. Penderita diabetes seharusnya tetap berolahraga untuk menjaga kesehatan, menjaga berat ideal, dan mengontrol kadar gula darah. Sebaiknya pilih olahraga yang bersifat aerobik.
5. Selalu mengonsumsi makanan bebas gula
Anda dapat memakan biskuit, roti, dan segala camilan bebas gula. Demikian mitos yang kebanyakan orang percaya. Faktanya, makanan-makanan tersebut bebas gula tetapi tidak bebas karbohidrat.
Karbohidrat dari beberapa jenis makanan justru dapat meningkatkan level gula darah. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan bebas gula tapi tidak bebas karbohidrat tetap membuat level gula darah meningkat.
6. Suntikan insulin sangat penting
Adalah mitos bahwa suntikan insulin diperlukan untuk mengontrol diabetes. Suntikan insulin memang diperlukan bagi penderita diabetes tipe 1 yang tubuhnya tidak dapat memproduksi cukup hormon. Tapi tidak dengan penderita diabetes tipe 2.
Penderita diabetes tipe 2 tidak harus diberi suntikan insulin, cukup dengan obat. Bahkan, dengan pengaturan menu makan dan aktivitas yang cukup, penderita diabetes tipe 2 tidak terlalu membutuhkan obat-obatan.
7. Diabetes bukan penyakit serius
Faktanya, diabetes tidak boleh diabaikan atau dianggap enteng. Salah satu informasi yang beredar mengatakan bahwa diabetes bukan penyakit serius dan tidak harus segera ditangani. Padahal jika tidak terdeteksi sejak dini, diabetes dapat membunuh seseorang secara perlahan dari dalam. Penyebabnya adalah karena diabetes memengaruhi sistem pertahanan tubuh, merusak ginjal, dan merusak organ vital lain.
8. Diabetes tipe 2 tidak separah diabetes tipe 1
Banyak orang beranggapan bahwa diabetes tipe 2 tidak seberbahaya diabetes tipe 1. Faktanya, apabila tidak ditangani tepat pada waktunya, kedua tipe diabetes itu dapat mengarah pada komplikasi serius. Meski dua tipe diabetes itu ditangani dengan pengobatan berbeda, wajib hukumnya bagi penderita diabetes untuk melakukan gaya hidup sehat sebagai upaya penanganan.
9. Obat saja cukup
Anggapan yang paling salah adalah bahwa penderita diabetes bisa makan apa saja selama mereka mengonsumsi obat. Meskipun mengonsumsi obat, penerita diabetes tetap harus menyesuaikan menu makan mereka untuk mengontrol diabetes. Selain itu, menjadi ketergantungan pada obat tidak baik untuk hati.
10. Insulin menyebabkan berbagai komplikasi
Beberapa orang yakin bahwa insulin berbahaya untuk tubuh. Padahal faktanya insulin merupakan hormon yang paling aman untuk mengontrol kadar gula darah.