Rematik
adalah salah satu penyakit yang lumrah di derita masyarakat Indonesia baik tua
maupun muda. Penyakit ini menyerang
sendi dan struktur jaringan penunjang di sekitar sendi sehingga dapat
menimbulkan rasa nyeri. Dalam tingkat yang
parah, rematik bahkan dapat menimbulkan kecacatan tetap, ketidakmampuan
dan penurunan kualitas hidup. Di
masyarakat, masih terus berkembang mitos dan anggapan yang salah mengenai
penyakit ini. Padahal mitos-mitos ini menyesatkan bila dikaji dari sisi medis
dan bisa merugikan penderita.
Ahli
penyakit dalam dan rheumatolog dari Divisi Rheumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI), Dr. Bambang Setyohadi, menjelaskan motis dan
fakta seputar penyakit rematik. Berikut poin-poinnya :
1.
Sering mandi malam di usia muda memicu rematik di usia tua
Faktanya, sejauh
ini belum ada bukti yang menguatkan bahwa mandi malam akan menyebabkan penyakit
reumatik. Pada prinsipnya mandi malam atau mandi air dingin tidak menyebabkan
rematik. "Pada penderita rematik,
mandi air dingin memang bisa membuat otot kaku atau spasme. Kondisi tersebut biasanya membuat sendi
tertekan sehingga menimbulkan rasa sakit," ujar Bambang.
2.
Makan kankung atau bayam sebabkan rematik
Tidak ada hasil penelitian yang menghubungkan antara bayam atau kangkung
dengan riisko rematik. "Kalaupun
yang harus dihindari, bila Anda ditakdirkan menderita rematik adalah makanan
yang dapat memicu purin atau bahan yang akan diubah menjadi asam urat seperti
jeroan, seafood atau minuman beralkohol," tegas Bambang.
3.
Semua penyakit rematik disebabkan asam urat
"Faktanya, hanya sekitar 10
persen saja pengidap rematik yang asam uratnya tinggi. Banyak pasien yang asam
urat tinggi justru tidak mengalami rematik," kata Bambang. Menurutnya,
asam urat dalam darah yang tinggi belum tentu akan menyebabkan rematik.
"Penyakit rematik akan terjadi bila asam urat terkumpul dalam sendi dan
membentuk endapan kristal monosodium urat.
penyakit ini," terangnya.
4.
Penyakit rematik adalah penyakit tulang
Faktanya rematik adalah penyakit yang menyerang persendian tulang dan
terdiri dari berbagai jenis diantaranya adalah osteoartritis dan reumatoid
artritis. Osteoartritis paling sering menyerang sendi-sendi besar yang
mendukung berat badan seperti sendi lulut, panggul, tulang belakang, punggung
dan leher meski tidak tertutup kemungkinan menyerang daerah lain sementara
reumatoid artiritis dikarenakan sistem imun yang menyerang lapisan atau membran
sinovial sendi clan melibatkan seluruh organ-organ tubuh, dapat menyebabkan
kecacatan.
5.
Penyakit rematik hanya mengincar lansia
Faktanya, rematik menyerang semua orang, tua maupun muda baik pria
maupun wanita tergantung pada jenis penyakit rematiknya. Pada rematik jenis
osteoartritis umumnya menyerang orang-orang berusia diatas 45 tahun sementara
jenis Lupus Eritematosus menyerang wanita muda usia produktif tetapi juga dapat
mengenai setiap orang. Para pria lebih mudah terserang Gout.
6.
Penyakit rematik adalah keturunan
Faktanya, rematik tidak selalu diturunkan
secara langsung dari orang tua ke anak.
"Namun begitu, ada kecenderungan faktor keluarga menjadi faktor
resiko terjadinya rematik seperti pada Reumatoid Artritis, Lupus Eritematosus
Sistemik dan Gout," ujar Dr Bambang.
Faktanya,
gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita rematik adalah pegal-pegal
dan peradangan pada sendi (merah, bengkak, nyeri, terasa panas dan umumnya
sulit digerakkan). Gejala ini tidak terbatas pada malam hari. Bisa menyerang
setiap saat.