Bicara soal keromantisan, ada banyak hal yang mungkin
terbersit di dalam kepalamu. Terutama soal rasa dan sisi feminin yang ada di
dalam dirimu, meskipun romantis gak cuma sekedar itu. Berdasar sejarah, Gagasan
romantisme muncul di Eropa Barat pada abad 18 oleh gerakan seni, sastra, dan
intelektual. Gerakan ini berlandas pada pengalaman estetika ketika seseorang
berhubungan dengan alam sehingga emosi jadi lebih kuat. Inilah yang kemudian
menghubungkan antara keromantisan dengan cinta. Selebihnya, kamu bisa menerka
sendiri apa itu romantis Gladis!
Tiap Orang Pasti Romantis
Kamu gak bisa bilang si A romantis, dan si B gak romantis
hanya karena mereka berlaku romantis berdasarkan caramu berlaku romantis.
Faktanya, tiap orang pasti punya sisi romantis dengan cara mereka sendiri.
Karena sesuatu yang romantis menunjukkan pandangan ideal dari cinta sehingga
tidak mengherankan jika cinta pun bervariasi.
Pandangan Orang Romantis Tentang Cinta
Tidak seperti orang kebanyakan, seseorang yang benar-benar
romantis percaya bahwa cinta apapun yang dijalaninya bisa jadi sempurna dan
setiap orang pasti punya cinta sejati. Sayangnya, inilah yang lebih
memungkinnya terjebak dalam kisah dongeng percintaan.
Laki-Laki Jauh Lebih Romantis Dibanding Perempuan
Meskipun romantisme mengandalkan perasaan yang kuat, dan
perempuanlah yang lebih memaksimalkan rasanya, ternyata fakta berkata lain.
Menurut studi psikologi yang disebut “Skala Keyakinan Romantis”, laki-laki
lebih romantis dibanding perempuan. Hal ini didasarkan pada kemampuan kedua
gender untuk menjadikan cinta sebagai faktor pendorong dalam memilih pasangan,
dan lelakilah yang merasa yakin terhadap pilihannya lebih dulu tanpa merasa
ragu, sebagaimana orang yang romantis memandang cinta.
Perempuan Hanya Belajar Bahwa Romantis Gak Selalu Indah
Hal inilah yang menyebabkan perempuan gak seromantis
laki-laki. Karena perempuan selalu belajar mengatasi takut dan kecemasannya
terhadap kekurangromantisan akibat pengalaman dan segala informasi buruk yang
diterimanya. Makanya perempuan lebih berhati-hati sebelum masuk ke hubungan
dalam, dan merasa cinta perlu berkembang secara perlahan.
Perempuan Lebih Tertarik dengan Kesetiaan Dibanding
Keromantisan
Berkaitan dengan hal di atas, seiring waktu, perempuan gak
menganggap segala hal yang serba romantis itu pasti selalu indah. Karena
dibaliknya bisa saja ada ketidaksetiaan yang menanti atau kepalsuan yang
terselubung. Makanya perempuan masa kini akan jauh lebih tertarik pada yang
setia dibanding yang romantis.
Alasan Banyak Perempuan yang Merasa “Salah Pilih”
Akhirnya, jika perempuan menghindari yang terlalu romantis
dengan alasan menginginkan yang lebih setia, maka dia pasti akan mencari yang
“gak romantis” lebih dulu. Karena yang setia pasti sulit ditemukan hanya dengan
sekali lihat. Akibatnya, pilihan bad boy, laki-laki cuek, dsb, malah membuat
perempuan yang salah langkah malah jadi salah pilih.
Romantis Itu Ketika Seseorang Melakukan Hal Kecil
Bersikap romantis bukan cuma sekedar cara untuk mengesankan
seseorang dengan sesuatu yang besar. Memangnya kamu akan segera percaya bahwa
dia terus memikirkanmu atau bahkan benar-benar mencintaimu, jika dia cuma terus
mengatakan atau memberikan segala sesuatu yang menurutnya romantis, sekalipun
kamu gak benar-benar suka? Hal ini fakta Gladis, romantis berada pada hal kecil
dan lebih intim. Gak bisa dibuat-buat dan hanya bisa terasa, terutama ketika
orang lain bisa menghargai apa yang kamu miliki.
Alam Merupakan Keromantisan Abadi
Pernah dengar peribahasa “old is gold”? Ada benarnya Gladis,
karena romantisme berasal dari alam, maka itulah yang akan tetap berlaku
sekalipun banyak pembaharuan yang terjadi. Gak akan ada orang yang menolak
mengatakan romantis meskipun menggunakan cara lama seperti ketika ada orang
yang memberinya mawar, memeluknya di tengah hujan, mengajaknya memandang
sunset, atau bermain di laut. Karena alam selalu abadi, sebagaimana
keromantisan.