Hampir
setiap orang pasti pernah merasakan nyeri di tubuhnya. Bisa jadi karena ia
stres atau diam-diam mengidap penyakit tertentu. Namun kebanyakan orang
langsung mengganjar rasa sakit itu dengan obat-obatan yang belum tentu efektif.
Untuk
itu setidaknya Anda harus tahu 10 cara alami dan jarang digunakan orang untuk
meredakan nyeri fisik maupun nyeri mental yang dialaminya, seperti dikutip dari
Huffingtonpost, berikut ini.
1. Tertawa
Ini
tentu bukanlah obat yang sebenarnya, namun manfaatnya terhadap kesehatan tak
dapat diremehkan. Selain meredakan stres, membakar kalori dan memanjangkan
umur, tertawa juga bisa jadi obat pereda nyeri alami. Tampaknya ini karena
tertawa memicu munculnya endorfin, zat kimiawi yang membuat seseorang merasa
lebih baik.
2.
Berhenti merokok
Cara
ini juga bisa jadi alasan lain agar Anda makin semangat berhenti merokok. Dalam
sebuah studi pada penderita nyeri punggung, mereka yang tak pernah merokok mengaku
jarang mengalami ketidaknyamanan.
Studi
yang sama juga memastikan jika merokok merupakan salah satu faktor risiko nyeri
punggung dan gangguan sendi. Tak heran jika perokok dilaporkan paling sering
mengalami nyeri pada bagian-bagian tubuh ini.
3.
Jauhi stres
Saat
stres, tubuh memperlihatkan respons fisik seperti jantung berdebar-debar, nafas
memburu serta otot menegang. Dan ternyata respons serupa juga diberikan oleh
tubuh ketika menghadapi rasa nyeri. Bahkan WebMD melaporkan, mengingat-ingat
kejadian yang buruk atau traumatis saja sudah bisa meningkatkan tekanan pada
otot, terutama pada pasien nyeri punggung kronis.
4. Tidur
Sebuah studi di tahun 2012 mengungkapkan tidur tak hanya melindungi memori, mood serta lingkar pinggang seseorang, tapi juga meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap rasa sakit.
5. Jatuh cinta
Jatuh cinta tak hanya berjuta rasanya, namun juga memperpanjang umur, menurunkan tingkat stres dan penyakit serta meningkatkan kehidupan seksual, termasuk meredakan nyeri. Dalam sebuah studi, 17 wanita dibagi menjadi dua kelompok. Yang satu dipapari nyeri pendek sambil diperbolehkan melihat foto pasangannya, sedangkan kelompok satunya tidak.
Terbukti mereka yang boleh melihat wajah kekasih atau suaminya mengaku nyeri yang dirasakannya tak begitu intens. Peneliti pun menerangkan, ini karena bagian otak yang diaktivasi ketika melihat foto pasangan saat dipapari nyeri merupakan bagian yang berkaitan dengan perasaan aman. Bahkan makin lama hubungan itu terjalin, makin tinggi aktivitas di dalam bagian otak tersebut.
6. Mengumpat
Ternyata aktivitas ini punya manfaat pereda nyeri yang sangat kuat. Dalam sebuah studi di tahun 2009, 67 orang diminta bergandengan tangan ketika 'ditaruh' di dalam bak air dingin. Dan ternyata mereka yang diijinkan untuk mengumpat bisa bertahan 40 detik lebih lama di dalam bak tersebut.
Jadi mengumpat boleh-boleh saja asal jangan sembarangan, karena studi lain memastikan keampuhan kata-kata umpatan dalam meredakan nyeri akan cenderung menurun jika sering digunakan tanpa alasan.
7. Pilih-pilih makanan
Rasa nyeri adalah salah satu gejala penting adanya peradangan dalam tubuh, di samping kulit memerah, pembengkakan atau munculnya rasa tak nyaman. Dan ternyata pola makan tertentu dapat memberi pengaruh positif atau negatif terhadap peradangan itu sendiri.
Misalnya diet Mediterania yang kaya omega 3, buah, sayuran dan gandum utuh telah lama dikenal dapat menangkis nyeri akibat peradangan. Sebaliknya gandum olahan, gula berlebih, lemak jenuh dan lemak trans diketahui dapat menyebabkan peradangan dan tentu saja mendorong munculnya nyeri di tubuh.
8. Aktif bergerak
Saat merasa nyeri, banyak orang berpikir olahraga akan memperburuk keadaan. Padahal beberapa studi mengatakan latihan fisik (yang dilakukan secara aman) justru dapat meredakan rasa sakit. Pasalnya olahraga dapat memicu endorfin.
Sebuah studi di tahun 2012 juga menemukan olahraga ternyata dapat mengurangi kadar zat dalam tubuh yang dapat memicu peradangan yaitu sitokin. Health.com melaporkan olahraga pun bisa menambah mood dan meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan nyeri kronis.
9. Mendengarkan musik
Menurut sebuah studi di tahun 2013, sebagai pengalih perhatian, musik dapat menurunkan intensitas nyeri lebih signifikan daripada hanya belajar menerima rasa nyeri itu sendiri. Dari studi lain, Case Western Univeristy dan Cleveland Clinic juga menemukan pasien nyeri kronis yang mendengarkan musik satu jam dalam sehari dan membuat diari tentang rasa sakitnya mengalami penurunan rasa nyeri sebanyak 12-21 persen dibandingkan orang yang tidak melakukannya.
10. Bercinta
Rangsangan seksual dan orgasme telah lama terbukti dapat melepaskan endorfin, begitu juga dengan zat pereda nyeri alami tubuh lainnya. Bahkan manfaat ini bisa bertahan hingga dua hari. Sebuah studi terbaru juga menemukan seks memberikan manfaat luar biasa bagi penderita migrain. 60 persen penderita migrain yang berhubungan intim dengan suami/istrinya selama terjadi serangan mengaku gejalanya mereda berkat aktivitas tersebut.