Invasi
pasukan Rusia ke Krimea, wilayah otonom Ukraina, membuat peta politik global
memanas. Amerika
Serikat pun tidak terima dengan ulah Rusia, yang merupakan negara terbesar eks
Uni Soviet, seterunya dalam perang dingin. Dalam perkembangan terakhir, Krimea
malah bergabung dengan Rusia.
Namun,
pertanyaan cukup menarik, siapa yang bakal jadi pemenang seandainya terjadi
Perang Dunia III? Untuk
mengetahui hal itu, maka perlu dilihat beberapa faktor ini:
-Personel
militer
-Kekuatan
laut (jumlah kapal laut)
-Kekuatan
angkatan udara (jumlah pesawat tempur dan helikopter perang)
-Tren
anggaran belanja militer
-Jumlah
nuklir
Berikut
ini 5 negara yang memiliki kekuatan militer dan secara statistik lebih unggul
dibandingkan dengan negara lain, seperti dikutip dari www.therichest.com.
1.
China
Belanja
militer China pada 2013 US$166 miliar atau 2% dari GDP. Personel tentara 7,054
juta orang. Negara itu memiliki 1.500 unit pesawat tempur serta memiliki kapal
dengan total muatan mencapai 708.086 ton. Kemungkinan China juga memiliki total
240 nuklir.
2.
Amerika Serikat
Belanja
militer AS US$682 miliar pada 2013 atau 4,4% dari GDP. Negara itu memiliki 2,29
juta tentara, 3.318 pesawat tempur, 6.417 helikopter tempur, dan nuklir AS
diperkirakan mencapai 1.654 yang masih di-deploy dan total ada 5.113 unit.
AS
diprediksi memiliki kekuatan laut yang luar biasa yaitu kapal dengan total
muatan 3,415 juta ton.
3.
Rusia
Belanja
militer Federasi Rusia pada 2013 mencapai US$90,7 miliar atau 4,4% dari GDP.
Rusia memiliki 3,25 juta tentara, 1.900 pesawat tempur, 1.655 helikopter perang
dan kapal dengan total muatan mencapai 845.730 ton.
Rusia
diperkirakan memiliki total 4.502 nuklir di antaranya masih di-deploy 1.480
unit.
4.
India
India
membelanjakan US$46,1 miliar untuk militer pada 2013 atau 2,5% dari GDP. India
memiliki 4,768 juta tentara, 1.080 pesawat temput, 140 helikopter perang.
India
juga diperkirakan memiliki kapal dengan total muatan 317.725 ton dan nuklir
lebih dri 100 unit.
5.
Inggris
Inggris
mengeluarkan anggaran militer pada 2013 sebesar US$60,8 miliar atau 2,5% dari
GDP.