Facebook
mengetahui dengan sangat baik apakah penggunanya sedang jomblo atau lagi ada
kencan. Facebook juga mengetahui sekolah penggunanya atau apakah membenci atau
menyukai Justin Bieber. Pengetahuan Facebook yang sangat mendalam terhadap
penggunanya tersebut tidak terlepas dari apa yang diposting pengguannya di
setiap update status dan profil yang mereka berikan kepada Facebook. Namun saat
ini Facebook, situs jejaring sosial terbesar di dunia tersebut menghadapi
gelombang protes setelah mereka mengakui melakukan percobaan untuk membuat
pengguna merasa lebih bahagia atau sedih dengan melakukan beberapa trik.
Facebook
telah melakukan percobaan yang luas terhadap 698.000 home page pengguna di
Facebook dengan menempatkan informasi yang telah dimanipulasi sebelumnya yang
bisa membuat orang merasa lebih positif atau negatif melalui proses penularan
emosi.
Facebook
menyaring news feed, aliran komentar, video, gambar dan link web yang diposting
oleh orang lain dalam jaringan sosial mereka. Dalam satu tes, sebaran konten
emosi positif kepada teman pengguna dikurangi oleh Facebook sehingga hal
tersebut membuat posting konten positif terhadap pengguna menjadi sedikit atau
berkurang. Tes lain mengurangi paparan konten emosi negatif dan yang terjadi
malah sebaliknya. Ini artinya, Facebook sengaja melakukan manipulasi informasi
untuk menciptakan emosi positif atau negatif penggunanya.
Percobaan
tersebut menyimpulkan emosi yang diungkapkan oleh teman-teman melalui jaringan
sosial online, memengaruhi suasana hati kita sendiri, sikap hingga pengetahuan
kita. Hal ini merupakan bukti eksperimental pertama untuk penularan emosi skala
besar melalui jaringan sosial.
Pengacara,
aktivis internet dan politisi mengatakan bahwa percobaan massal dalam
manipulasi emosi tersebut adalah skandal, seram dan mengganggu. Seorang anggota
senior parlemen Inggris menyerukan penyelidikan parlemen terhadap bagaimana
Facebook dan jaringan sosial lainnya memanipulasi tanggapan emosional dan
psikologis pengguna dengan mengedit informasi yang diberikan kepada mereka.
Jim
Sheridan, anggota sebuah komite di Inggris
mengatakan percobaan tersebut mengganggu. Menurutnya Facebook telah
memanipulasi materi dari kehidupan pribadi orang dan ia khawatir terhadap
kemampuan Facebook dan (media sosial) lainnya dalam memanipulasi pikiran orang
dalam politik atau sisi lainnya.
Juru
bicara Facebook mengatakan penelitian, yang diterbitkan bulan ini dalam jurnal
Proceedings of the National Academy of Sciences di Amerika Serikat, dilakukan
untuk meningkatkan layanan dan untuk membuat orang-orang melihat konten di
Facebook relevan dan sebanyak mungkin menarik.