Dalam dunia wisata, foto memiliki peranan yang sangat besar
untuk menjaring wisatawan. Foto-foto pemandangan seolah menggambarkan keindahan
yang tiada tara tentang tempat tersebut. Mulai dari keindahan pantai, gunung,
jernihnya air laut, indahnya matahari terbenam, dan sebagainya. Tak jarang
hanya melihat suatu tempat lewat foto pun, Anda bisa langsung membulatkan tekad
untuk pergi ke sana.
Ketika tiba di tempat yang sama dengan yang ada di foto,
pernahkah Anda merasa kecewa karena pemandangan yang Anda dapatkan sungguh
berbeda? Apakah karena alat yang digunakan berbeda, atau kemampuannya yang
berbeda? Alhasil Anda pun kecewa dan merasa tertipu dan berkata bahwa fotonya
ternyata tak seindah aslinya.
Travel photo blogger, Barry Kusuma, mengatakan hal ini
disebabkan oleh perbedaan musim kunjungan. Fotografer yang mengabadikan
indahnya suatu tempat biasanya mengambil gambar saat musim-musim terbaik.
"Fotografer bisa motret hasilnya bagus karena datang rata-rata bulan Juni,
Juli, Agustus, September," kata Barry beberapa waktu lalu.
"Jadi, datanglah pas saat cuacanya yang pas, yang
bagus. Jadi dapat fotonya juga bagus," ujar Barry menyarankan. Selain itu, Barry juga menyarankan untuk selalu bangun pagi
ketika liburan. Pasalnya, pagi hari adalah salah satu waktu terbaik untuk
mengambil foto pemandangan karena mataharinya belum tertalu terik dan terlalu
tinggi.
"Yang biasa aku lakuin untuk menikmati travelling tuh
bangun pagi biar dapet foto bagus sambil ngopi dan menikmati pemandangan, ya
kan. Dan itu, priceless lah," ujar Barry. Menurutnya, selama ini pun orang sering salah kaprah
menyikapi foto-foto hasil karya fotografer yang bagus merupakan sebuah tipuan,
padahal waktu dan musim pengambilan gambar menentukan hasil foto. "Salah
kaprahnya orang mereka bilang, “Gue enggak dapet begini bagusnya.” Iya Anda
datangnya kapan? Aku tuh biasanya cari-cari waktu terbaik. Momen, waktu pagi
hari, bulannya pas, ya beda kan hasilnya. Seperti itu," papar Barry.