Semakin
bertambahnya usia si kecil, beban sekolah yang dia hadapi juga semakin besar.
Bagaimana tidak, menyeimbangkan antara tugas sekolah, pekerjaan rumah, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, les, hingga pergaulan dengan teman-teman bukanlah hal
yang mudah dilakukan anak. Itulah mengapa, anak-anak mungkin tak luput dari
stres.
Menurut
sebuah survei di Amerika Serikat, lebih dari sepertiga orangtua peserta survei
mengatakan anak mereka mengalami stres. Nah, bagi para orangtua, apakah anak
Anda dapat menyadari jika anak Anda mengalami stres? Dan bagaimana cara
mengatasinya?
Menurut
Adele Cadieux, psikolog anak di Helen DeVos Children's Hospital di Grand
Rapids, anak-anak yang mengalami stres akan mengalami perubahan mood dan
perilaku. Anak akan cenderung lebih mudah tersingung, menangis, dan menolak
beraktivitas.
"Mereka
juga sering menunjukkan ketidakpastian, berbicara negatif pada dirinya. Gejala
fisik pun tidak terhindari, sehingga mereka cenderung mengeluh tentang sakit
kepala atau sakit perut, mengalami gangguan tidur dan makan," jelasnya.
Jika
anak Anda mengalami stres, lanjut Cardieux, mereka juga biasanya akan menolak
untuk pergi ke sekolah. Namun jangan khawatir dan tetap tenang, karena stres
bisa diatasi, sekalipun pada anak-anak. Berikut
10 cara mengatasi stres pada anak:
1.
Sediakan cukup waktu
Lori
Lite, penulis buku Stress Free Kids: A Parent's Guide to Helping Build
Self-Esteem, Manage Stress, and Reduce Anxiety in Children mengatakan,
anak-anak yang terburu-buru tidak akan pernah tenang. Jadi pastikan Anda
menyediakan waktu yang cukup bagi mereka untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Itu akan sangat mengurangi stres mereka.
2.
Cukup tidur
Anak
yang cukup tidur cenderung tidak mudah tersinggung dan memiliki kemampuan lebih
untuk mengatasi stres sekolah.
3.
Bicara
Jika
Anda mengira anak Anda mengalami stres, maka komunikasi adalah kunci untuk
mengatasinya. Tanyalah pada mereka tentang harinya dan tantangan apa saja yang
mereka hadapi. Beri solusi positif dari jawaban mereka.
4.
Relaksasi
Bantu
anak untuk melakukan cara-cara relaksasi seperti menarik napas dalam dan
berpikir positif. Membuat tulisan harian juga dapat membantu.
5.
Kurangi kegiatan di luar sekolah
Kesibukan
yang berlebihan akan membuat orang cenderung mudah mengalami stres. Mengurangi
kegiatan-kegiatan di luar sekolah seperti les atau ekstrakurikuler akan membuat
mereka lebih cukup waktu mengerjakan PR dan beraktivitas bersama keluarga.
6.
Hubungan dengan guru
Guru
merupakan orangtua anak di sekolah, jadi hubungan orangtua dengan guru pun juga
harus baik supaya stres anak bisa berkurang. Menurut Cadieux, orangtua bisa
meminta guru mengawasi anak mereka untuk melihat jejak anak selama di sekolah.
7.
Beri contoh
Jika
Anda tidak dapat mengatasi stres Anda sendiri, maka anak Anda pun akan meniru.
Maka belajarlah untuk mengatasi stres, dan jujurlah pada anak penyebab
perubahan emosi pada diri Anda agar mereka bisa belajar.
8.
Hindari kritikan
Biarpun
Anda tidak setuju, janganlah katakan hal-hal negatif tentang PR dan guru di
depan anak karena itu akan membentuk rasa ketakutan pada diri anak.
9.
Batasi teknologi
Anak
yang menghabiskan waktu lebih dari tujuh jam dengan teknologi cenderung lebih
mudah merasa stres. Maka batasilah penggunaan teknologi pada anak-anak Anda.
10.
Minta bantuan
Jika
stres dari sekolah mulai mempengaruhi kemampuan anak, sebaiknya segeralah minta
bantuan konselor atau psikolog untuk mengatasinya.