Bukan
rahasia lagi, sebagian remaja sudah pernah melakukan hubungan seks sebelum
menikah. Ada banyak alasan yang mendasari perilaku 'kebablasan' tersebut,
termasuk kurangnya pengetahuan yang komprehensif tentang kesehatan reproduksi.
Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi mencakup banyak hal, termasuk di antaranya
pengetahuan tentang dampak-dampak negatif dari perilaku seks berisiko. Makin
paham tentang kesehatan reproduksi, diyakini para remaja akan semakin menjauhi
seks sebelum menikah.
Hal
itu disampaikan oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Dr H Soedibyo Alimoeso, MA
di sela seminar membahas hasil SKRRI 2012 di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat.
"Bahkan
ada yang mengira, asalkan loncat-loncat setelah berhubungan seks maka tidak
akan terjadi kehamilan. Kalau namanya ketemu (sperma dan sel telur), mau
loncat-loncat seperti apa juga tetap hamil. Seperti itu kan karena tidak
paham," kata Soedibyo.
1. Terjadi begitu saja
Soedibyo mengatakan, kurangnya pemahaman tentang seksualitas membuat sebagian remaja tidak benar-benar paham apa yang dilakukan, maupun dampak-dampak negatif yang mungkin akan dihadapinya. Termasuk dalam hal ini, saat berhubungan seksual untuk pertama kalinya. Hasil SKRRI 2012 menunjukkan 22,3 persen remaja pria dan 38 persen remaja wanita melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya dengan alasan 'terjadi begitu saja'.
2. Penasaran atau ingin tahu
Remaja bukan anak polos yang tidak butuh tahu apa-apa, dan sangat membutuhkan informasi kesehatan reproduksi. Kurangnya akses informasi yang benar membuat remaja cenderung mencoba-coba hal baru karena dunia orang dewasa di matanya tampak seperti 'misteri' yang menarik untuk diungkap. SKRRI 2012 mengungkap, 57,5 persen remaja pria dan 11,3 persen remaja wanita melakukan hubungan seks untuk pertama kali dengan alasan penasaran atau ingin tahu.
3. Dipaksa pasangan
Alasan yang paling mengkhawatirkan saat para remaja melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya adalah karena dipaksa pasangan. Pemaksaan seperti ini dialami oleh 1,7 persen remaja pria dan 12,6 persen remaja wanita.
4. Ingin menikah
Terkadang, hubungan seks sebelum menikah dilakukan karena pasangan remaja sudah mantab ingin menikah. Dalam bayangannya, cepat atau lambat pasangan tersebut akan melakukan hal tersebut. Alasan ini mendasari 1,9 persen remaja pria dan 1,4 persen remaja wanita saat pertama kali melakukan hubungan seks.
5. Pengaruh teman
Pengaruh lingkungan cukup berperan dalam membentuk perilaku remaja, termasuk dalam urusan seks. Sebanyak 1,2 persen remaja pria dan 1,2 persen remaja wanita mengaku berhubungan seks untuk pertama kalinya karena pengaruh teman.