Konsumsi
beberapa jenis makanan harus dibatasi, misalnya gula, sodium, dan lain-lain.
Beberapa jenis nutrisi baik yang dikandung makanan, dapat berdampak buruk pula
bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Berikut
adalah lima jenis nutrisi esensial yang harus diperhatikan konsumsinya, seperti
dikutup dari Huffington Post.
1.
Asam Lemak Omega-3
Asam
lemak diketahui dapat melawan inflamasi penyebab penuaan dan penyakit lainnya.
Selain itu, asam lemak ini juga mampu menurunkan risiko penyakit jantung,
diabetes, depresi, menjaga kesehatan kulit, dan mempertahankan fungsi kerja
otak. Tetapi sebuah penelitian terbaru membuktikan, terlalu banyak asupan asam
lemak dapat mengganggu imunitas tubuh serta menurunkan kemampuan tubuh melawan
infeksi akibat bakteri.
Para
peneliti khawatir terhadap 'efek berlapis' bila seseorang memakan seafood,
mengonsumsi suplemen minyak ikan, lalu memakan telur, meminum jus jeruk, dan
sereal. Untuk mencegah kelebihan asam lemak omega-3 ini, konsultasilah dengan
ahli gizi agar Anda dapat menentukan seberapa banyak jumlah asam lemak yang
bisa Anda konsumsi.
2.
Vitamin C
Selama
ini vitamin C dikenal sebagai 'peri baik hati' yang sangat penting untuk
menajga kesehatan, antara lain mempertahankan kesehatan tulang, gigi, aliran
darah, adn kulit. Vitamin C juga menjadi antioksidan yang menunda penuaan dan
mendegah penyakit kronis. Peneliti terdahulu pun telah menentukan, batas dosis
maksimal konsumsi vitamin C seseorang adalah 2.000 mg.
Sayangnya,
kelebihan konsumsi vitamin C ternyata berbahaya bagi sebagian orang. Vitamin C
yang terlalu banyak dapat mengganggu kerja pencernaan, menyebabkan diare, mual
dan muntah, sakit kepala, insomnia, hingga batu ginjal. Oleh karena itu,
perhatikan asupan vitamin C Anda dengan hanya meperolehnya dari bahan-bahan
alami. Berikut beberapa buah dan sayur yang mengandung vitamin C: brokoli,
kecambah/tauge, buah-buahan yang kecut (kiwi, stroberi, nanas, dan lainnya),
dan pepaya.
3.
Zink
Zink
dapat ditemukan di setiap bulir sel darah Anda. Tak heran jika perannya menjadi
sangat penting untuk mendukung imunitas tubuh, serta menjaga fungsi peglihatan,
penciuman, perasa, proses penyembuhan, peredaran dan kadar gula darah,
metabolisme, dan fungsi tiroid yang tepat. Dosis maksimum konsumsi zink adalah
40 mg per hari. Penelitian menyatakan, konsumsi di bawah dosis tersebut tidak
akan menjadi masalah, namun lebih dari itu dapat membawa 'bencana'.
Konsumsi
zink terlalu banyak dan terlalu lama, akan menggangu sistem pencernaan, sering
merasa pusing, meningkatkan produksi keringat, menggangu koordinasi otot,
menybabkan intoleransi alkohol, dan halusinasi. Lebih parah lagi, terlalu
banyak zink akan menurunkan imunitas tubuh, meningkatkan risiko serangan
jantung, dan membuat mulut 'berasa' karat. Seperti asam lemak omega 3, zink
dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan dan suplemen. Bahkan, zink juga
terkandung dalam semprotan penghilang bau mulut.
4.
Zat besi
Zat
besi dalam tubuh paling banyak ditemukan di dalam sel darah, sebab fungsinya
yang mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh organ. Mineral penting ini
juga terlibat dalam proses regenerasi sel dan enzim yang diperlukan untuk
menjaga kesehatan tubuh.
Wanita
yang masih mengalami menstruasi, kehilangan zat besi dalam jumlah banyak setiap
kali haid. Namun bukan berartri pria dan wanita yang sudah menopause boleh
tenang tentang kadar zat besinya. Mereka justru harus mengontrol asupan zat
besi yang masuk ke dalam tubuh, karena begitu zat besi mengalir dalam darah,
akan sulit baginya untuk keluar lagi.
Orang yang mengidap penyakit genetik bernama hemokromatosis, akan lebih mudah mengikat zat besi. Kelebihan zat besi ini akan berdampak pada sistem organ dan jaringan, hingga jantung dan hati. Dosis maksimum zat besi wanita dewasa adalah 18 mg per hari. Sedangkan bagi pria dan wanita menopause adalah 8 mg per hari. Maka dari itu, bila Anda mengonsumsi suplemen tertentu yang mengandung zat besi, pastikan kadarnya tidak berlebihan.
5. Kalsium
Kalsium adalah 'pemeran utama' dalam tulang. Namun ternyata, kadar kalsium dalam tubuh tetap harus dijaga untuk mempertahankan kerja normal hati, syaraf, fungsi otot, dan mengendalikan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Wanita cenderung lebih sadar tentang kalsium akibat kampanye anti-osteoporosis, tetapi tetap harus waspada dan jangan sampai mengosumsi kalsium berlebihan.
Dosis kalsium yang tepat bagi orang dewasa usia di bawah 50 tahun adalah 2.500 mg, sementara setelah 51 tahun dan seterusnya adalah 2.000 mg per hari. Kelebihan kalsium akan berpengaruh pada peningkatan kadar kalsium dalam darah yang berpotensi menyebabkan masalah ginjal dan merusak jaringan tipis pada tubuh. Selain itu, terlalu banyak kalsium juga membuat konstipasi, serta menggangu penyerapan zat besi dan zink. OLeh karena itu, jangan melipatgandakan konsumsi kalsium dengan makanan, minum susu, dan suplemen yang mengandung kalsium.