Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

Miss V Sering Becek? Cek 5 Kemungkinan Penyebabnya


Pelumas organ intim berguna untuk mengurangi gesekan dan mencegah lecet saat berhubungan seks. Namun bila berlebihan, pelumas juga bisa mengurangi kenyamanan. Apa saja yang membuat Miss V kelebihan pelumas hingga terasa becek?

Berikut ini beberapa penyebab produksi pelumas organ intim meningkat, hasil wawancara dengan dr Hari Nugroho, SpOG dari RS Dr Soetomo Surabaya dan dr Irfan Mulyana Mustofa, SpOG dari RS Leuwiliang Bogor.

1. Infeksi pada vagina
Secara patologis, cairan vagina yang berlebihan bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Warna cairan putih seperti yoghurt, kental, kadang sampai berkerak, sampai memicu bercak putih di celana dalam dan terasa gatal. Jika disebabkan oleh bakteri, warnanya cenderung putih kekuningan, bau amis atau bahkan bau busuk dan berwarna kehijauan.

2. Bertubuh gemuk
Tubuh gemuk menandakan adanya simpanan lemak di tubuh yang tinggi. Kondisi ini memicu peningkatan kadar hormon esterogen atau disebut hiperesterogen. Dikatakan oleh dr Irfan, kondisi ini menyebabkan Miss V mengeluarkan banyak cairan.

3. Pakai celana jeans terlalu ketat
Suka memakai celana ketat? Tampak seksi memang, namun di dalamnya bisa jadi tidak seksi sama sekali. Kurangnya sirkulasi udara akibat celana yang terlalu ketat memicu kelembaban tinggi di daerah intim, sehingga kuman mudah berkembang biak dan memicu infeksi.

4. Hormon estrogen tinggi
Produksi cairan pelumas pada organ intim perempuan dipengaruhi oleh hormon seks esterogen. Pelumasan meningkat saat kadar esterogen sedang tinggi-tingginya. Di antaranya saat memasuki fase ovulasi atau masa subur, saat hamil, atau saat mengonsumsi kontrasepsi hormonal.

5. Konsumsi makanan bergula
Banyak yang mengatakan bahwa makanan bergula dan buah-buahan yang dikeringkan bisa membuat Ms V lebih becek. Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan kebenarannya, bahkan dr Hari menduganya sebagai mitos belaka.

Namun pada pengidap diabetes, mitos tersebut bisa jadi benar. Hiperglikemi atau kelebihan kadar gula pada kondisi tersebut bisa memicu produksi hormon esterogen sehingga merangsang pelepasan cairan pelumas yang berlebihan.