Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

9 Jenis Sakit yang Bisa Diatasi dengan Olahraga

9 Jenis Sakit yang Bisa Diatasi dengan Olahraga

"Jutaan orang menderita berbagai macam gangguan kesehatan yang aneh, sebagian gangguan parah, sebagian gangguan ringan yang menjadi parah, karena mereka kekurangan aktivitas fisik." Demikian tulis Jordan Metzl MD, dalam bukunya yang berjudul The Exercise Cure atau Olahraga Penyembuh.

Olahraga adalah pengobatan terbaik yang pernah ada. Olahraga memperpanjang usia, membantu menurunkan bobot, dan membuat jantung lebih sehat. Olahraga juga membantu mengatasi stres serta depresi, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Jika lelah karena sering didera sakit atau jemu karena harus terus-terusan membayar mahal untuk obat yang ternyata tidak mempan, mungkin resep olahraga sederhana dari Dr Metzl adalah apa yang Anda butuhkan. Ia telah mengulas semua penelitian perihal terapi penyembuhan dengan berolahraga. Inilah sembilan masalah kesehatan yang bisa diatasi dengan berolahraga, seperti dilansir ABC News.

1. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan kronis seperti depresi dapat diatasi dengan berolahraga. Olahraga membantu tubuh melepaskan si hormon baik endorfin dan dapat mendongkrak suasana hati. Menurut penelitian, orang yang berolahraga cenderung tidak mengalami gangguan kecemasan dibanding mereka yang tidak berolahraga.

Olahraga terbaik untuk mengatasi gangguan kecemasan adalah olahraga meditasi yang berfokus pada olah napas seperti yoga. Sedangkan kecemasan normal dapat diatasi dengan olahraga jenis apa pun.

2. ADHD
Meski belum ada penyembuh untuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), olahraga diketahui dapat meningkatkan fokus, mengatasi kegelisahan, dan mengatur emosi pasien ADHD. Olahraga dapat meningkatkan kadar dopamin, menstimulasi bagian otak yang berfungsi dalam pengambilan keputusan dan kontrol gerakan impuls, serta meredakan ketegangan. Olahraga terbaik adalah olahraga aerobik terstruktur untuk mendorong kerja sama dalam tim dan meningkatkan kepercayaan diri.

3. Kepikunan
Olahraga menstimulasi aliran darah menuju otak sehingga mencegah gangguan jantung. Olahraga juga merangsang pertumbuhan dan adaptasi di otak, terutama pada area kontrol memori. Studi menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga mendapat skor lebih tinggi dalam tes ingatan, perhatian, pembuatan keputusan, kerja ganda, dan perencanaan. Olahraga terbaik untuk mengatasi masalah ingatan atau gangguan kognisi adalah segala macam olahraga baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

4. Gangguan tidur
Studi menunjukkan bahwa orang yang berolahraga memiliki tidur yang lebih berkualitas dibanding orang yang tidak berolahraga. Seperti yang telah diketahui, kurang tidur juga menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti naiknya bobot, kelelahan, kelesuan, gangguan jantung, dan ketidakmampuan mengatasi stres. Kabar baiknya, olahraga dapat menangkal semua gangguan itu. Menurut Dr Metzl, segala macam olahraga selama 30 menit dapat mengatasi gangguan tidur, dan tetapi yang paling efektif adalah yoga dan tai chi.

5. Asma
Mereka yang memiliki asma biasanya cenderung menghindari olahraga. Padahal, semakin banyak berolahraga, penderitaan yang diakibatkan asma justru semakin ringan. Pasalnya menurut sebuah studi, olahraga yang meningkatkan kesehatan hantung dapat mengurangi tingkat keparahan simtom asma. Semua jenis olahraga latihan kekuatan dan olahraga ruangan dapat mengatasi asma. Namun, pastikan untuk menghindari lingkungan atau zat-zat yang dapat memicu asma seperti jamur, serbuk sari, polusi, atau udara dingin.

6. Disfungsi ereksi dan libido rendah
Ya, olahraga juga dapat meningkatkan kualitas kehidupan seks suami istri. Disfungsi ereksi dan libido rendah biasanya diakibatkan oleh stres, tidur tidak berkualitas, sirkulasi darah yang buruk, gangguan jantung, dan gangguan metabolisme. Semua masalah itu, kabar baiknya, dapat dilawan dengan berolahraga. Olahraga yang paling tepat untuk mengatasi disfungsi ereksi adalah olahraga yang berfokus pada tubuh bagian bawah, kecuali bersepeda yang justru menekan alat vital.

7. PMS dan Simtom Menopause
Studi menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat mengurangi gejala tak mengenakkan yang timbul saat wanita memasuki masa pramenstruasi dan menopause. Olahraga terbaik untuk wanita yang telah mengalami menopause atau memasuki masa pramenstruasi adalah kombinasi aerobik dan dan latihan kekuatan. Yoga, tai chi, dan Pilates juga dapat mengatasi naik turunnya suasana hati akibat perubahan hormonal. 

8. Nyeri punggung, panggul, lutut, dan leher
Mayoritas nyeri pada tubuh dapat diatasi dengan berolahraga. Pasalnya berbagai macam keluhan tersebut biasanya disebabkan gaya hiup sedentari atau terlalu banyak duduk. Olahraga paling tepat untuk mengatasi nyeri punggung, panggul, lutut, maupun leher adalah olahraga latihan kekuatan yang berfokus pada area sumber rasa nyeri.

9. Artritis tulang
Jangan biarkan rasa nyeri akibat artritis atau rematik menghalangi Anda untuk berolahraga. Pasalnya, aktif berolahraga membantu menurunkan berat badan yang kemudian akan mengurangi tekanan pada sendi yang nyeri. Selain itu olahraga juga dapat memperkuat otot di sekitar sendi yang nyeri sehingga akan memberi rasa lega. Olahraga yang tepat untuk mengatasi artritis, menurut Metzl, adalah berjalan-jalan, berenang, aerobik di dalam air, latihan kekuatan, dan peregangan.


Jarang Diketahui, 10 Benda Ini Bisa Picu Reaksi Alergi

Jarang Diketahui, 10 Benda Ini Bisa Picu Reaksi Alergi

Reaksi alergi dapat dipicu oleh berbagai macam zat atau benda. Misalnya kacang tanah, serbuk sari, sampo, atau udara dingin. Namun pemicu alergi tidak sebatas hal-hal itu saja. Menurut ahli dermatitis di Wexner Medical Center Negara Bagian Ohio, Dr Matthew Zirwas, hampir semua hal yang ada di sekitar manusia dapat memicu alergi. Pemicu tersebut dapat berasal dari zat-zat buatan manusia maupun zat alami. Inilah 10 hal yang diam-diam dapat menimbulkan reaksi alergi, seperti dilansir CNN.

1. Tisu basah
Beberapa tahun lalu, Zirwas dan koleganya menemukan kasus di mana seorang pasien menderita ruam pada area pribadi dan tangan. Penelitian kemudian mengungkapkan bahwa kini banyak perusahaan yang menggunakan bahan kimia yang diberi nama methylisothiazolinone atau MI, yang rupanya dapat memicu alergi. Zat tersebut digunakan untuk menggantikan bahan pengawet paraben dan formaldehida dalam tisu basah serta tisu bayi.

2. Losion
Bukan tidak mungkin akan timbul reaksi alergi dari pelembap kulit atau losion yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Kata Zirways, jika seseorang secara genetik rentan terhadap bahan kimia tertentu, maka orang tersebut seolah bermain lotre tiap kali menggunakan produk yang mengandung bahan kimia itu di dalamnya.

"Anda bisa menggunakan sesuatu selama bertahun-tahun tanpa menghadapi masalah apa pun. Tetapi sekali alergi mendera, Anda akan terus bersama alergi itu selamanya," kata ahli dermatitis tersebut.

3. Antibiotik dan krim antigatal
Ironi memang ketika lengan bentol kemerahan akibat gigitan serangga, tetapi ketika diolesi antigatal justru semakin parah. Zirwas telah menemui kasus-kasus serupa pada pasien yang menggunakan krim antibiotik untuk mengobati luka kecil. Krim-krim tersebut biasanya mengandung neomisin, yang potensial memicu alergi.

4. Seprai
Tungau debu, yang biasa bercokol di seprai, merupakan makhluk renik yang hidup dengan memakan serpihan kulit mati manusia. Feses dari tungau debu mengandung enzim yang dapat memicu reaksi alergi seperti bersin, hidung meler atau gatal, serta mata berair. Makhluk renik itu senang tinggal di lingkungan hangat, lembap, dan dipenuhi DNA manusia. Itulah mengapa seprai sebaiknya dicuci dengan air hangat sekali setiap minggu.

5. Tanaman di dalam rumah
Kebanyakan orang telah membersihkan kamar mandi dan ruang bawah tanah. Namun, kebanyakan mereka lupa bahwa spora juga dapat terbentuk pada daun atau tanah yang lembap dalam pot tanaman. Bila menghirup spora itu, seseorang yang alergi terhadap jamur akan mengalami reaksi alergi seperti kesulitan bernapas, batuk, iritasi mata, atau iritasi tenggorokan. 

6. Pagar eskalator
Mereka yang alergi terhadap karet biasanya cenderung sangat berhati-hati. Pasalnya karet ditemukan dalam banyak produk. Kendati demikian, pasien yang paling hati-hati pun terkadang melupakan fakta bahwa beberapa benda yang solid mungkin saja terbuat dari karet. Zirwas pernah menemui pasien yang mengalami dermatitis pada area tangan akibat memegang pagar eskalator, dan ruam pada kaki karena karet pada sepatu.

7. Kuku palsu
Reaksi alergi pada akrilik yang terkandung di dalam kuku palsu dapat menyebabkan warna kemerahan dan bengkak pada kuku, atau dalam kasus yang langka, hingga menyebabkan kuku terlepas. 

8. Nikel dalam makanan
Beberapa orang sensitif terhadap nikel. Mereka akan mengalami ruam ketika menggunakan perhiasan atau aksesori pakaian tertentu. Tapi tahukah, nikel dalam makanan pun dapat memicu reaksi alergi lho.

Nikel adalah sejenis mineral, sama seperti zat besi atau kalsium, yang dapat ditemui pada berbagai jenis makanan terutama kacang-kacangan. Mereka yang alergi nikel akan merasa sakit, nyeri sendi, atau lelah, kira-kira satu bulan setelah mengonsumsi makanan bernikel. Karena reaksi yang dihasilkan tidak langsung, ujar Zirwas, biasanya akan sulit didiganosis.

9. Udara
Beberapa orang memang benar-benar alergi terhadap udara dingin. Terpapar dingin membuat kulit mereka kemerahan, gatal, bengkak, dan gatal-gatal. Selain alergi dingin, juga terdapat alergi panas, matahari, atau hujan.

10. Daging merah
Alergi ini ditemukan pada tahun 2009 oleh Dr Thomas Platts-Mills dan koleganya, Dr Scott Commins. Mereka yang memiliki alergi terhadap senyawa gula dalam daging dilaporkan terbangun pada tengah malam dengan sekujur tubuh berkeringat dan gatal-gatal setelah sebelumnya menyantap daging.