Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

7 Tips Berlibur Ala Backpacker


Banyak orang yang ingin traveling, termasuk ke luar negeri, tetapi terbentur bujet yang tinggi.
Hal ini disiasati Imazahra Fatimah dengan melakukan low budget trip. Ima yang bahkan menyebut dirinya sebagai hardcore backpacker ini memberi beberapa tips berlibur ala backpacker, sebelum dan saat bepergian.

1. Riset tiket murah
Tips berlibur ala backpacker pertama adalah mencari tiket murah. Riset perlu dilakukan jauh hari sebelum berangkat, agar tahu kapan low season yang tentunya berpengaruh pada harga tiket pesawat.
Ima yang memiliki blog www.honeymoonbackpacker.com ini biasanya mengecek ke beberapa situs seperti www.skyscanner.com untuk penerbangan internasional, atau ke www.traveloka.com, www.tiket.com, dan sebagainya.

“Biasanya tiket pesawat murah tersedia setelah Natal dan Tahun Baru atau sebelum musim panas, yaitu Januari-April. Saat musim gugur, yaitu Oktober-November, tiket juga cenderung murah. Sangat jauh selisihnya, misalnya harga tiket pesawat ke Eropa PP biasanya Rp 12-15 juta, nah kalau cari yang promo bisa berkurang 50%-nya,” ungkapnya tentang tips berlibur ala backpacker.

2. Manfaatkan network untuk penginapan
Selain tiket pesawat, tips berlibur ala backpacker lain menurut Ima adalah menekan biaya penginapan seminimal mungkin. Memanfaatkan network-nya sebagai travel blogger, Ima selalu mendapat host yang menyediakan tempat tinggal selama di luar negeri.

“Pilihan lain, untuk menekan bujet pilihlah menginap di hostel (wisma). Cek di www.hostelworld.com atau www.hostelbookers.com." "Cari harga termurah dengan comment positif, pesan jauh-jauh hari agar harganya murah.

Rata-rata hostel di Eropa saat tidak musim liburan bisa dapat 9 Euro per malam,” katanya. Mau yang lebih ekstrem? Coba saja bermalam dengan cara camping. “Di Eropa banyak tempat umum menyediakan fasilitas ini. Murah, kok, sewa tenda hanya 5 euro per malam.”

3. Barang bawaan minimal
Prinsip backpacker salah satunya membawa barang sesedikit mungkin. Pilihan tasnya pasti ransel.
Untuk bepergian hingga dua minggu cukup membawa ransel ukuran 15 liter. Gulung pakaian agar irit tempat dan bawa baju yang bahannya tidak perlu disetrika, seperti rayon, sifon, atau polyester.

Selain itu, tips berlibur ala backpacker lainnya adalah membawa laptop, alat komunikasi, dan perlengkapan mandi kecil yang bisa diisi ulang, alat solat, kaus kaki, sepatu semiformal dan sandal, jaket, serta baju. “Jangan lupa juga bawa boks makan dan tempat minum insulated. Bawa juga satu tas selempang kecil untuk kamera, dompet, copy dokumen penting, serta obat-obatan ringan.”

4. Maksimalkan public transportation
Misalnya, sambung Ima, di Eropa bisa naik metro, tram, atau bis umum. Mengambil paket harian akan lebih murah. Ada juga transportasi yang image-nya mahal, tetapi jika bisa memilih waktu yang tepat akan lebih murah. Misalnya cruise, ketika low season banyak mengeluarkan promo murah.

“Saya pernah naik cruise dari Swedia ke Finlandia, yang tadinya satu kamar di atas 200 euro bisa menjadi 50 euro PP selama 3 hari 2 malam. Memang harus rajin browsing, ya,” ujarnya lagi memberi bocoran tips berlibur ala backpacker.

5. Makanan lokal
Soal makan, Ima mengaku lebih senang membawa rice cooker kecil kala traveling, sebab di luar negeri tidak umum menjual nasi putih. “Saya beli berasnya di China Town atau supermarket, minta beras jasmine atau beras thai karena lebih pulen. Harganya tidak sampai 1 euro per kilogram.” Untuk lauknya, Ima berbekal makanan kering dari Tanah Air, bisa juga masak di sana atau membeli bahan makanan di foodstreet yang harganya jauh lebih murah, terutama buah-buahan, sayur, dan ikan.

6. Jelajah spot wisata gratis
Selain belajar budaya, bahasa, dan support kegiatan Muslimah Backpacker di luar negeri, Ima mengisi waktu dengan menjelajahi spot-spot wisata gratis di tempat tujuan, seperti taman, perpustakaan, kebun binatang (di sebagian negara).

Lebih seru menjelajahinya naik sepeda, “Bersepeda di Eropa sangat asyik, tinggal sewa per jam sekitar 1-2 euro. Tempat penyewaan biasanya ada di alun-alun kota. Tetapi memang biasanya harus deposit pakai kartu kredit.”

7. Batasi membawa uang tunai
“Cukup membawa uang tunai untuk biaya hidup di kota pertama, selanjutnya tarik uang di ATM di kota berikutnya. Hitung benar-benar berapa kebutuhan per hari. Misalnya untuk 1 hari di Eropa membutuhkan 10 euro untuk Hostel, 10 euro untuk transportasi, 10 euro untuk wisata, dan 10 euro untuk makan, maka yang dibawa hanya 50 euro.


wartakota.tribunnews.com