Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

Ini Dia Tips Atur Keuangan Bila Kena PHK


Yes, tidak bisa dipungkiri bahwa PHK massal sudah mengancam dan sudah di depan mata kita. Tidak percaya? Coba tanya ke mbah 'google' ketik kata kunci PHK dan PHK massal, maka anda akan mendapati berita PHK dari mulai awal tahun 2015 ini.

Seberapa besar pemerintah melalui menteri tenaga kerjanya meminta agar tidak terjadi PHK massal, tetap hitungan bisnis menjadi prioritas bagi sebagian pengusaha. Ketika hitungan bisnis sudah masuk ke dalam kategori 'tidak masuk' alias 'tidak menguntungkan lagi', maka kondisi PHK massal tidak bisa dihindari lagi.

Banyak penyebab yang bisa menjadikan PHK massal ini terjadi, akan tetapi yang berhubungan dengan keuangan pribadi dan keluarga dirasakan oleh banyak orang, dan mungkin saja dirasakan oleh anda.

Hal tersebut dimulai dari kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), Gas, yang ujung-ujungnya menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok, barang dan jasa lainnya. Akibatnya bisa ditebak kan? Karena apa-apa semua serba mahal sekarang, maka tidak heran bila daya beli masyarakat kemudian perlahan menjadi menurun.

Menurunnya daya beli masyarakat secara otomatis berdampak pada menurunnya penjualan barang maupun jasa pada banyak produk. Menurunnya penjualan akan berdampak kepada penurunan keuntungan perusahaan, di mana sampai di suatu titik keuntungan sudah menjadi tipis bahkan cenderung merugi.

Nah ketika hal ini terjadi maka kata kunci yang sering dipakai pengusaha adalah 'Efisiensi'. Efisiensi alias penghematan bisa dilakukan dengan banyak hal, akan tetapi cara yang paling sering ditempuh oleh banyak pengusaha adalah dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK.

Penyebab lain seperti tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, menurunnya harga minyak dunia, dan masih banyak lagi penyebab lain baik faktor internal di Indonesia maupun faktor eksternal, sudah pasti ikut menambah tekanan atas PHK massal ini.

Lalu apa yang harus kita ketahui dan lakukan untuk mengantisipasi atau menghadapi kondisi PHK ini apabila sewaktu-waktu terjadi pada diri kita? Satu hal yang harus selalu diingat adalah PHK baik secara langsung maupun secara sukarela (golden hand shake) bisa terjadi kepada siapa pun termasuk anda, tanpa melihat posisi anda serta sudah berapa lama anda bekerja di perusahaan. Itulah sebabnya mengapa anda harus selalu siap menghadapi ini.

Sebelum PHK terjadi apa saja yang harus kita persiapkan? Pertama adalah Dana Darurat. Ingat banyak Perencana Keuangan menganjurkan kita untuk mempunyai Dana Darurat dan salah satu kegunaan Dana Darurat ini adalah untuk melindungi diri kita dan keluarga apabila terkena risiko PHK.

Pastikan jumlah Dana Darurat anda sudah mencukupi, apabila belum maka segeralah dipenuhi sejumlah dana darurat yang dibutuhkan. Dalam kondisi tertentu, Dana Darurat anda bisa dinaikkan lebih tinggi (lebih banyak) daripada Dana Darurat yang seharusnya dimiliki.

Ketika anda sudah tidak bekerja lagi (alias PHK), anda tidak hanya kehilangan penghasilan anda akan tetapi juga kehilangan benefit lainnya seperti asuransi. Anda dan keluarga akan mempunyai potensi untuk mendapatkan risiko kerugian finansial apabila tidak mempunyai asuransi, di saat yang bersamaan anda atau anggota keluarga mengalami musibah sakit.

Itulah sebabnya penting untuk memiliki asuransi yang cukup, setidaknya melindungi anda dan keluarga di masa transisi setelah PHK sebelum mendapatkan pekerjaan baru lagi. Pernah dengar istilah Cash Is The King? Yes, dalam kondisi gonjang ganjing, dalam kondisi PHK maka memiliki dana tunai yang banyak akan sangat berarti dan berguna bagi anda dan keluarga.

Dengan memiliki dana tunai yang cukup (banyak) membuat anda dan keluarga lebih fleksibel dalam mengatur keuangan dan kebutuhan ketika PHK terjadi. Dalam hal dana tunai di atas, maka ada baiknya selama beberapa waktu ke depan anda menunda untuk melakukan pembelian (belanja/transaksi) besar yang memungkinkan anda harus menggunakan dana tunai anda.

Dalam kaitannya dengan pembelian tersebut, tunda juga apabila pembelian tersebut mengharuskan anda berutang, seperti misalnya beli rumah baru atau beli mobil baru dengan kredit. Ingat, ketika anda berutang maka anda akan memiliki cicilan baru, sementara dalam kondisi PHK anda tidak mampu untuk membayar cicilan baru. Lakukan hal-hal di atas, maka dijamin anda dan keluarga akan 'aman' apabila kondisi PHK terjadi pada anda dan keluarga.


finance.detik.com