Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

10 Tips Berkendara Aman dan Hemat Bahan Bakar ala Ford


Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terbilang besar. Untuk itu, keamanan dalam berkendara pun harus diperhatikan setiap pengguna kendaraan bermotor. Instruktur Safety Driving dari Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), Boy Falatehansyah mengatakan, setidaknya masih ada tiga sampai tujuh korban kecelakaan terjadi dalam waktu satu jam. Makanya, cara berkendara aman pun menjadi perhatian besar.

Pria yang sudah jauh-jauh menuntut ilmu safety driving di Inggris itu menyebut, kemampuan berkendara secara hard skill bukanlah hal utama. Yang paling penting adalah bagaimana pengendaranya mengontrol emosi dalam berkendara.

"Hard skill itu bukan nomor satu dalam berkendara di jalan raya. Di jalan raya yang penting adalah soft skill, pola pemikiran dari pengemudinya," kata Boy saat memberikan tips mengemudi di acara Ford Driving Skills for Life untuk media di JI Expo Kemayoran, Jakarta. Boy juga memberikan 10 tips tentang cara mengemudi aman dan hemat bahan bakar yang menjadi fokus penting untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

Pertama, hal yang harus diperhatikan adalah selalu menggunakan sabuk pengaman dalam berkendara.

Kedua, sebelum mobil dijalankan, selalu sesuaikan kaca spion samping dan belakang. Hal itu harus dilakukan agar mendapatkan pandangan yang jelas dan mengurangi titik-titik blind spot.

"Ketiga, mengemudilah dengan tenang dan antisipasi situasi lalu lintas," tambahnya.

Selanjutnya, saat berkendara, pengemudi harus tetap fokus. Makanya, pengendara tidak dibolehkan menggunakan ponsel saat berkendara maupun melakukan hal lain yang mengganggu konsentrasi.

"Kelima, pertahankan jarak aman tiga detik antarkendaraan. Itu bisa kita hitung dengan mengandalkan objek seperti tiang lampu. Jadi saat kendaraan di depan melewati tiang lampu misalnya, kita mulai hitung satu dan satu, satu dan dua, satu dan tiga. Di hitungan satu dan tiga kita baru melewati tiang lampu itu," jelas Boy.

Poin keenam, untuk menghemat bahan bakar, Boy menyarankan agar selalu menggunakan momentum kendaraan. Jangan selalu melakukan akselerasi keras maupun hard braking.

"Ketujuh, matikan mesin jika memungkinkan. Hal tersebut bisa dilakukan pada saat kendaraan dalam kondisi berhenti total misalnya dengan tidak bergerak lebih dari 20 detik," ujarnya.

Selanjutnya, selalu periksa tekanan ban. Sesuaikan tekanan ban dengan anjuran pabrikan. Informasi tekanan ban yang dianjurkan pabrikan biasanya tertera pada pintu depan mobil.

Poin ke sembilan, hindari membawa beban berlebihan. Sebab, hal itu akan membuat kerja mesin semakin berat dan handling menjadi lebih sulit.

"Terakhir, untuk mobil manual sesuaikan pergantian gigi. Segera pindahkan gigi ketika putaran mesin berada di rentang ideal 1.500 rpm sampai 2.500 rpm," lanjut Boy.


oto.detik.com