Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

5 Tips Agar Pengendara Motor Tidak Bau Ketiak dan Matahari


Kemacetan Jakarta kerap membuat banyak orang memilih beralih dari transportasi pribadi mobil ke motor. Mengemudikan motor mungkin saja memungkinkan seseorang bisa lebih cepat sampai tujuan namun karena tak terlindungi dari polusi dan teriknya sinar matahari, cenderung membuat produksi keringat berlebih.

Di iklim tropis dengan paparan sinar matahari yang maksimal, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat untuk menyesuaikan temperatur tubuh. Pengendara motor tentunya harus memakai jaket sebagai perlindungan sekaligus mencegah masuk angin.

Namun di balik itu, keringat yang terjebak di dalam jaket mengakibatkan bakteri berkembang dan aroma yang dihasilkan pun bervariatif. Ada yang netral, adapula yang menyengat tergantung dari gaya hidup orang tersebut, mulai dari makanan hingga sering tidaknya ia ganti baju harian.

Tidaklah heran ada beberapa pengendara motor yang menyebarkan aroma khas seperti bau matahari atau bau ketiak yang menyengat. Banyak yang tidak sadar bahwa dirinya menebarkan aroma yang mengganggu karena pada dasarnya hidung sendiri tidak sensitif menyium aroma tubuh sendiri. Hanya orang lain yang merasakan efek mengganggu tersebut. Selain bau badan yang menyengat, hal ini juga tidak baik untuk kesehatan kulit.

Beberapa orang sadar akan hal ini dan membawa baju ekstra namun banyak juga yang tidak. Alih-alih, cuek saja memakai baju yang berkeringat pasca berkendara motor dan membiarkannya mengering dengan sendirinya.

Bahkan adapula orang yang senang mengenakan jaket yang dipakainya ke dalam ruangan dan menebar aroma menyengat yang ia tidak sadari mengganggu orang lain. Lalu bagaimanakah solusinya?

1. Baju Ganti
Pilihan paling mudah adalah selalu mengganti baju yang dipakai. Baju yang dipakai harus diganti dan dicuci sehabis dipakai karena terpapar oleh bakteri dari luar maupun tubuh sendiri. Baju yang dipakai lebih dari sekali atau dicuci tidak sampai kering akan mengakibatkan aroma yang menyengat. Untuk aktivitas yang memproduksi keringat lebih seperti berkendara motor atau berolahraga, bawalah baju ganti ekstra.

Selalu ganti baju yang dipakai pasca berkendara motor. Dan bila Anda hendak berkendara kembali, bisa kenakan lagi ‘baju motor’ tersebut. Tidak ada salahnya membawa baju ekstra dan berganti baju ketimbang mengganggu kenyamanan orang lain dengan polusi udara (bau ketiak yang menyengat).

“Ya, saya pernah berpapasan dengan seorang model pria yang membawa motor sport, dari jauh terlihat keren dengan kaos yang terlihat berkeringat di area dada. Namun setelah berpapasan, aromanya sangat menyengat hidung dan saya hampir muntah,” ujar Yanti, seorang humas berusia 26 tahun.

2. Bahan
Bahan kaos atau jaket seperti jersey, kulit, organdi hingga polyester sulit menyerap keringat dan justru menciptakan aroma baru yang tak kalah menyengat. Anda mungkin saja tidak memiliki masalah bau badan, namun beberapa bahan sifat alaminya memiliki aroma khas yang jika berpadu dengan keringat dan bakteri tubuh, bisa dibayangkan hasilnya.

Kita banyak melihat orang barat memakai jaket kulit dan terlihat keren, yang memang iklim mereka yang dingin memungkinkan hal tersebut. Jadi pastikan jaket kulit yang Anda pakai untuk berkendara hanya untuk mengemudi dan bukan dipakai terus-menerus seharian, outdoor maupun indoor. Percuma Anda terlihat maskulin namun juga dikenal dengan julukan ‘si bau ketek’. Selalu bedakan jaket yang dipakai untuk mengendarai motor dan yang untuk gaya dan keperluan lainnya.

“Tidak ada aroma yang lebih menyengat ketimbang duduk mengantre di imigrasi, tepat di sebelah pria dengan aroma jaket kulit yang berbau asap knalpot dan matahari plus keringat,” ujar Rosa, ibu rumah tangga berusia 28 tahun.

3. Deodoran
Pakailah deodoran untuk mencegah aroma tidak sedap sebelum beraktivitas. Namun tahukah Anda, bahwa pada orang tertentu dengan pola makan yang juga berbeda, aroma deodoran yang bercampur dengan keringat yang mengering akan menghasilkan bau busuk? Ya, Anda memang tidak menyadari namun orang terdekat yang menanggung akibatnya.

Pada sebagian orang, bedak antiseptik yang dipaparkan di ketiak atau sekitar leher justru lebih bermanfaat untuk mencegah bakteri berkembang. Bedak yang terkena keringat akan menghasilkan warna putih di baju, itulah sebabnya Anda tetap harus mengganti baju pasca berkendara.

4. Tidak Kering
Aroma lain yang tak kalah membuat kepala pusing adalah baju yang dijemur tidak sampai kering benar. Di musim hujan, banyak kasus seperti ini dan saat menyetrika sebaiknya ditambahkan pewangi pakaian cukup banyak. Namun bila aroma busuk masih terlalu kuat, lebih baik mencucinya ulang.

5. Disimpan
Ada beberapa orang yang percaya diri menggunakan jaket pasca berkendara motor ke dalam ruangan. Ketimbang mendapat predikat 'si bau ketiak' atau 'si bau matahari', simpanlah jaket tersebut di dalam ruang bagasi motor atau gantungkanlah di tempat penitipan. Ingat, jaket yang dipakai berkendara juga menyimpan banyak kuman, polusi debu dan asap knalpot hingga keringat yang mengering.


wolipop.detik.com