Sulitnya mencari kerja membuat generasi muda harus "memutar otak" untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri, bahkan juga orang lain. Salah satu upayanya yaitu dengan menumbuhkan jiwa entrepreneurship atau kewirausahaan.
Chief Change Officer Greeneration Indonesia, Bijaksana Junerosano, berpendapat bahwa untuk berwirausaha yang pertama harus dilakukan oleh para pemuda, baik pelajar maupun mahasiswa, yaitu menemukan panggilan jiwa atau mimpi yang disukai terlebih dahulu.
"Kamu harus tentukan apa yang kamu suka. Jangan karena menirukan orang lain. Carilah hal yang tanpa diminta atau digaji kamu mau melakukannya. Jadi, lebih baik timbul dari energi yang ada dalam diri kamu sendiri," paparnya kepada Okezone, belum lama ini.
Seno melanjutkan, untuk langkah kedua yaitu memeriksa dahulu model usaha yang akan dibangun dan cara menyampaikannya. "Harus menemukan antara siapa yang membutuhkan dan apa yang kita butuhkan. Gagal adalah sebuah langkah untuk menuju suatu kesuksesan," ujarnya.
Seno menekankan bahwa seorang entrepreneur akan menyikapi kegagalan sebagai pemicu untuk lebih penasaran. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berwirausaha, harus yakin bahwa hal tersebut merupakan passion. Dia mengimbau para calon wirausaha untuk terus belajar dan menambah wawasan.
"Coba untuk banyak ketemu orang, mengobrol dengan mereka. Nanti akan muncul suatu percikan di hati mengenai apa yang benar-benar kamu inginkan. Jadi, tidak akan pindah-pindah cita-citanya," tutur dia.
Pria asal Banyuwangi itu mengatakan bahwa menjadi apa pun adalah kebebasan setiap orang. Menurutnya, menjadi wirausaha bukan berarti lebih baik daripada hanya menjadi karyawan. Semua itu bergantung dengan pilihan dan hati masing-masing orang.
"Kalau panggilan jiwanya bukan jadi entrepreneur, tidak masalah. Yang penting kita menekuni apa yang menjadi passion. Pekerjaan yang dari hati itu akan membuahkan hasil dan selalu berkembang ke depannya," tutupnya.
news.okezone.com
