Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

Tips Keuangan untuk Orang Pesimistis


Generasi milenium, mereka yang memasuki masa dewasa di atas tahun 2000, sedang menghadapi tantangan keuangan yang lebih sulit ketimbang generasi orang tuanya. Mereka cenderung pesimistis terhadap kondisi keuangan karena krisis ekonomi dunia yang terjadi. Menurut survei Northwestern Mutual, seperti ditulis Reuters, 28 persen para milenium tidak ingin mengambil risiko keuangan saat ini dibandingkan pada 2008.

Sebanyak 71 persen di antara para milenium lebih suka bermain aman dalam hal investasi, meskipun memberikan hasil yang kecil. Lebih dari separuh milenium atau 62 persen sepakat akan datang lagi krisis keuangan dalam waktu dekat.

"Generasi ini sedang dalam masa prihatin, bingung, dan sedikit tidak percaya," kata penasihat keuangan Famoosh Torabi. Berikut lima tips untuk para milenium yang pesimistis terhadap kondisi keuangannya:

1. Ambil keuntungan dari umur yang muda
Masa muda Anda merupakan aset terbesar. Ambil waktu dan energi sebanyak-banyaknya untuk mencari uang. Tidak perlu pendapatan Anda hanya dari sumber saja, menurut Torabi. Anda bisa menyewakan apartemen melalui Airbnb, mencari pekerjaan paruh waktu di upwork.com, mengambil pekerjaan menjadi tutor via tutor.com, dan lainnya.

2. Pikirkan kembali soal investasi properti
Saat terjadi krisis keuangan, para orang tua cenderung berpikir properti menjadi investasi yang aman. "Properti sama dengan investasi lainnya, seperti membeli saham, tidak selalu berjalan dengan baik," kata Chantel Bonneau, penasihat manajemen keuangan Northwestern Mutual, Chantel Bonneau. Belilah rumah yang Anda ingin tinggali, bukan sekadar asumsi ingin mendapat keuntungan. Anda harus memastikan kredit untuk membeli rumah atau properti lainnya bisa dibayar kembali.

3. Lakukan diversifikasi
Setiap empat tahun, menurut Bonneau, terjadi penurunan di pasar keuangan. Karena itu, sangat penting untuk melakukan diversifikasi di portofolio investasi Anda. Misalnya, investasikan uang di asuransi jiwa, properti yang bisa disewa, dana darurat, tabungan untuk keperluan sehari-hari, dan dana pensiun.

4. Menabunglah dan lakukan dengan sering
Segala hal buruk bisa terjadi. Buat pengeluaran Anda sekecil mungkin supaya bisa menabung untuk dana darurat. Jumlah dana ini sekitar tiga hingga enam bulan dari pengeluaran per bulan. Secara otomatis lakukan penarikan uang dari rekening pengeluaran sehari-hari Anda agar bisa masuk ke dana darurat. "Semakin banyak uang yang ditabung, semakin baik posisi Anda di dalam situasi apapun," kata analis penasihat keuangan T Rowe Price, Stuart Ritter.

5. Buat rencana keuangan
Anda harus memikirkan rencana keuangan pribadi. Tentukan target. Apa yang paling penting untuk Anda? Apakah memiliki keluarga, properti, atau keduanya?


bisnis.liputan6.com