Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

Ini Dia Tips Bedakan Makanan yang Berbahaya dan Tidak


Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta Dewi Prawitasari memberi tips untuk membedakan hidangan takjil berbahaya dengan yang tidak berbahaya. Makanan yang memiliki warna mencolok sudah dipastikan mengandung pewarna-pewarna tekstil. "Untuk makanan berwarna merah, biasanya warnanya cenderung pink. Anda suka lihat kerupuk merah pink di asinan? Jangan lagi konsumsi itu," ujar Dewi ketika dihubungi.

Saat sidak bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Pusat Jajanan Bendungan Hilir kemarin, Dewi memang menemukan adanya asinan yang berbahaya.  Dewi mengatakan, setelah diperiksa, asinan tersebut tidak terbuat dari bahan-bahan yang sehat. Kerupuk dalam asinan mengandung pewarna tekstil Rhodamine B, sementara tahu serta mi yang digunakan dalam asinan itu mengandung formalin.

Dewi mengatakan, hanya sayur-sayuran dalam asinan tersebut yang bisa dimakan karena tidak mengandung zat kimia berbahaya. Dia pun memberi tips untuk mengetahui kualitas asinan yang sering kita beli. Dia menyarankan kepada masyarakat untuk membeli sebungkus asinan dan meletakkannya di meja begitu saja, bukan di lemari es.

Kemudian, lihatlah kondisi tahu dan minya. "Jika tahu dan minya awet, berarti ya pakai formalin," ujar Dewi. Dewi menyarankan, jika memang sangat ingin makan mi, masyarakat disarankan membeli mi telur saja. Sebab, mi tersebut memiliki sertifikasi BPOM dan dipastikan tidak mengandung formalin. "Kalau Anda mau pakai mi, pakai mi telur saja yang terdaftar di BPOM. Jadi, tidak tergantung mi basah yang dijual di pasaran," ujar dia.


ramadhan.kompas.com