Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

Ini Dia Tips Makan Mie Ramen Dari Koki Jepang


Pertanyaan ini mungkin jarang ditanyakan orang saat makan mie ramen. Tapi sebenarnya bagaimana cara orang-orang di Jepang makan mie ramen? Rupanya di Negara Sakura itu, mie ramen dimaksudkan untuk dimakan dengan cepat. Oleh karena itu di Tokyo, tidak jarang orang makan mie ini sembari berdiri di konter penjual.

“Hal ini sangat sederhana, “ kata koki Teiichi Sakurai, dari Ten, restoran ramen di Dallas, Amerika Serikat (AS). Biasanya orang Jepang memakai lenge (sendok sup khas Asia) untuk menikmati kuah kaldu, lalu memakai sumpit untuk memakan mie atau toppingnya.

“Hanya satu isapan, lalu makan mie dan kulum mie dan makan sayuran atau chashu (daging). Makan mie sembari menikmati berbagai rasa, bersama, kulum mienya untuk menikmati kelembutan mie atau rasa supnya. Tidak ada aturannya, tapi saya tumbuh besar dengan cara seperti itu,” katanya.

Baca Juga: Tips Tingkatkan Produktivitas Hidup Kamu

Bagaimana dengan garnish atau topping pada mie ramen? Haruskah dicampur atau tidak? “Beberapa orang mencampurnya dan beberapa makan dengan dipisah. Sebenarnya benar-benar bebas,” tambahnya. Menurut Sakurai, keseimbangan antara makan mie dan topping adalah kuncinya.

Lantas bagaimana dengan orang-orang Jepang yang terlihat mengulum mie? Biasanya mereka memasukkan mie ke dalam mulut lalu menyedotnya sama seperti cara orang mencicipi anggur. Hal ini dilakukan untuk lebih menikmati rasa mie, kata koki itu. “Hal ini sangat mirip dengan saat kita menyedot minuman,” katanya.

Apakah kita harus menaruh mie di lenge sebelum memakai sumpit untuk memasukkan mie ke dalam mangkok? “Banyak wanita melakukan hal itu, di Jepang juga,” katanya. Menurutnya hal itu dilakukan supaya sup atau kuah mie tidak mengenai pakaian saat kita mengulum mie. “Tapi itu bukan cara terbaik untuk memakannya. Langsung sedot saja,” anjurnya.

“Dan rasa kuahnya, makan mie lalu rasakan kuahnya begitu seterusnya,” tambahnya. Pastikan Anda menikmati kuah dan kaldu dalam kuah sembari makan mie dan topping ramen. “Ayah saya selalu mengatakan saat saya kecil itulah caranya Anda menilai jika sebuah warung ramen adalah warung yang baik. Saat orang menghabiskan mangkok mienya, hingga benar-benar bersih. Itulah harga yang perlu Anda cari. Jika mangkoknya sampai kosong, maka itulah warung ramen yang baik,” kata Sakurai.


timlo.net