Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

Segera Kunjungi Dokter Mata Jika Anda Temukan 3 Gejala Ini


Mata bukan hanya jendela dunia tapi organ ini juga dapat mengungkap gejala kesehatan tertentu yang dialami seseorang. Namun perubahan kecil pada mata mungkin tak dapat Anda lihat sendiri.

Padahal sebuah studi dari Johns Hopkins University menemukan 'pendarahan mikro' yang sulit terdeteksi di pembuluh darah kecil mata bisa jadi salah satu gejala gangguan jantung. Dan kondisi ini hanya dapat diketahui dengan bantuan pemeriksaan dokter mata.

Dibandingkan orang yang tidak terlihat mengalami pendarahan mikro di matanya, orang sehat yang memperlihatkan gejala ini berisiko 50 persen lebih besar untuk mengidap gangguan detak jantung (detak jantung tak beraturan). Ini adalah gejala awal penyakit jantung atau stroke.

"Pasalnya pembuluh darah di mata Anda terpengaruh oleh adanya tekanan darah tinggi (hipertensi) atau tingginya peradangan, sehingga dapat membantu para pakar dalam mengidentifikasi bahaya kesehatan yang tersembunyi," terang salah seorang peneliti Sunil Agarwal, M.D., Ph.D.

"Dan gejala ini hanya dapat dikenali sejak dini oleh seorang dokter mata, utamanya opthamologist," tambahnya seperti dilansir ABC News. Selain pendarahan mikro, berikut tiga gejala pada mata yang harus diperiksakan ke opthamologist, antara lain:

1. Pembuluh darah pada mata yang membesar
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, ini bisa jadi pertanda adanya gangguan otak. Hal ini karena pembuluh darah pada otak memiliki ukuran, fungsi dan struktur yang serupa dengan yang ada di mata, sehingga perubahan pembuluh darah pada mata bisa jadi gejala awal gangguan kognitif seperti demensia.

2. Mata menguning
National Institutes of Health menyatakan mata yang menguning merupakan pertanda adanya penyakit pada liver seperti hepatitis dan sirosis hati. Perubahan warna tersebut diakibatkan oleh ketidakmampuan liver untuk memfilter dan mengeluarkan toksin atau racun dari dalam darah.

3. Ukuran pupil yang tak wajar
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology menemukan pupil yang ukurannya berbeda dengan pupil orang sehat adalah gejala adanya tumor otak ataupun stroke. Kedua kondisi itulah yang dapat menghambat masuknya oksigen atau aliran darah ke salah satu pupil sehingga ukuran pupil menjadi berbeda.