Lazada Indonesia
Yang Paling Baru

Waspadai Sejak Dini, Ini Dia 6 Jenis Kista Ovarium


Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan ovum atau sel telur, sementara kista ovarium adalah kantong kecil di dalam ovarium yang berisi cairan. Meski dikategorikan sebagai tumor yang jinak dan tidak berbahaya, kista ovarium memiliki beberapa jenis. Berikut 6 jenis kista ovarium seperti dirangkum oleh detikHealth:

1. Kista fungsional
Dilansir Healthline, kista jenis ini merupakan yang paling sering terjadi. Kista ini terbentuk karena sel telur yang tidak dilepaskan pada saat ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur ke rahim). Jenis kista ini kadang dapat menimbulkan nyeri, namun kebanyakan tidak menimbulkan gejala dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. 

"Terjadi akibat sel telurnya membesar. Saat ovulasi seharusnya pecah, tapi ada beberapa folikel yang tidak pecah. Kista ini tidak termasuk berbahaya dan bisa mengecil dengan sendirinya," ujar dr Sita Ayu Arumi, SpOG, spesialis kandungan dan kebidanan RSU Bunda Jakarta, kepada detikHealth.

2. Kista korpus luteum
Kista korpus luteum termasuk dalam kista yang fisiologis. Saat menstruasi, sel telur yang tak dibuahi sperma setelah ovulasi akan menjadi korpus luteum. "Nah, normalnya korpus luteum saat menstruasi akan keluar bersama hormon progesteron, tapi yang tidak keluar tumbuh jadi kista. Biasanya sih ini ukurannya kurang dari 5 cm dan mengalami regresi (pengecilan) dengan sendirinya," ungkap dr Irfan Mulyana Mustofa, SpOG, spesialis kandungan dan kebidanan RSUD Leuwiliang Bogor.

3. Kista dermoid
Berupa kista yang tumbuh seperti kantung pada ovarium dan dapat berisi rambut, lemak dan jaringan lainnya. Disampaikan dr Irfan, kista dermoid termasuk dalam kista abnormal. "Kista ini terdiri dari sel-sel embrional dan sel asli, sehingga bentuknya itu nanti ada tulang dan rambut. Umumnya tidak ganas, sekitar satu persen variasi saja yang ganas. Salah satu tanda klinisnya yaitu ada benjolan," pungkas dr Irfan.

4. Kista endometriosis
Kista ini merupakan hasil pembentukan jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim. Jaringan-jaringan ini berkembang di luar rahim dan melekat pada ovarium, sehingga membentuk kista. "Disebut juga kista cokelat, kista ini berisi carian berwarna cokelat seperti darah menstruasi," tutur dr Sita.

5. Cystadenoma
Cystadenoma merupakan pertumbuhan non-kanker yang dapat berkembang pada bagian luar ovarium. Tumor jinak ini berisi cairan berlendir dan dapat membesar.

6. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
PCOS terjadi merupakan masalah yang timbul saat hormon seorang wanita tak seimbang dan ovarium mengandung sejumlah kista kecil. Kondisi ini dapat menyebabkan ovarium membesar dan jika tidak diobati dapat menyebabkan masalah lain seperti ketidaksuburan, perdarahan, peningkatan insiden keguguran dan komplikasi saat kehamilan. PCOS sangat umum terjadi dan diperkirakan dialami oleh 1 dari 15 wanita dalam usia aktif reproduksi.

Selain USG, diperlukan juga untuk mendiagnosis adanya PCOS seperti pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda seperti banyaknya rambut yang tumbuh di tubuh  dan tekanan darah tinggi. Dokter biasanya juga akan memeriksa tinggi dan berat badan wanita. Cara lainnya akan dilakukan tes laboratorium untuk memeriksa gula darah, insulin dan kadar hormon lainnya, seperti dilansir Web MD.